Medan. Gelaran ajang apresiasi para sineas film cilik untuk Festival Film Anak (FFA) Sumatera Utara 2013 telah usai. Karya-karya baru terus muncul dari proses regenerasi komunitas film anak, baik untuk kategori film fiksi dan dokumenter. Berikut Informasi detail FFA 2013:
KATEGORI FILM FIKSI
Festival Film Anak (FFA)
Festival Film Anak (FFA) Indonesia merupakan perhelatan akbar tahunan yang mengapresiasi karya anak-anak Indonesia untuk film fiksi dan dokumenter. Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak (PKPA) bekerjasama dengan berbagai pihak sejak tahun 2008 secara konsisten terus menyelenggarakan even ini. Sampai dengan tahun 2013, terdata sekitar 120 film karya komunitas film anak dari Aceh sampai Jawa Timur berkompetisi pada ajang ini. Anak-anak Indonesia tidak perlu menjadi Superman, tetapi harus didorong untuk bisa menjadi Superteam.
Sekretariat FFA Indonesia
Sekretariat FFA Indonesia
Minggu, 14 September 2014
Jumat, 11 Januari 2013
Semangat Baru FFA Lewat Kunjungan British Council
Oleh Ismail Marzuki
Semangat
dan rasa gembira atas acara Penganugrahan Festival Film Anak (FFA) rasanya
masih belum hilang. Masih teringat jelas wajah-wajah ceria para sineas anak
yang menang dan memegang hadiah. Cuplikan film mengiringi para pemenang saat
mereka menuju tempat penyerahan hadiah. Riuh tepuk tangan juga seakan tidak
berhenti saat itu.
Saat
ini, belum lagi lengkap sebulan setelah acara penganugrahan, tanggal 03 Januari
kemarin sebuah pesan singkat masuk. Pesan itu berasal dari pengirim bernama
Camelia, seorang perwakilan British Council Jakarta. Camelia, yang lebih akrab
disapa Kemi merencanakan kunjungannya ke Medan untuk bertemu penanggungjawab
kegiatan FFA. Sesaat itu juga rencana kunjungan itu kami apresiasi dengan baik,
hal ini tentunya dengan harapan Kemi dan British Councilnya mendapatkan
informasi yang jelas.
Setelah
empat hari menunggu rencana kunjungan Kemi, akhirnya kami sampai juga pada hari
Selasa tanggal 8 Januari 2013 sesuai rencana pertemuan. Jam sudah menunjukan
hampir pukul tiga sore, namun Kemi masih juga belum sampai. Penantian itu tidak
begitu lama, setelah sebuah pesan singkat masuk. Dan ternyata benar, itu dari
Kemi. Ia hanya sampaikan mohon maaf karena perjalanannya dari kampus Unimed
akan memakan waktu cukup lama dan mungkin terlambat.
Melihat
pentingnya FFA tetap harus dikampanyekan ke berbagai pihak, akhirnya kami, aku
dan bang Misran menawarkan untuk pertemuannya dijadwalkan ulang pada malam
hari. Tawaran itu bersambut baik dengan Kemi kembali menawarkan pertemuan
informal di Merdeka walk pada pukul
20.00 Wib malam.
Sesampainya
di Merdeka walk, segera ku temui bang
Misran yang sudah menunggu. Ku lihat juga Shadiq, anaknya sedang asik menikmati
salah satu permainan ditemani Ibunya. Pesan singkat Kemi kembali masuk yang
mengarahkan kami masuk ke salah satu tempat di tikungan jalan.
Ternyata
saat itu Kemi tidak sendiri. Ada beberapa laki-laki dan perempuan sebanya duduk
saling berhadapan. Ternyata mereka masih berasal dari Medan, ada yang dari
Da’ai TV, perwakilan majalah remaja, dan perwakilan media radio. Namun mereka
tidak bergabung lama, karena sebelumnya sudah mengadakan pembicaraan dengan
Kemi. Dan merekapun berpamitan pulang terlebih dahulu.
Hanya
tinggal Kemi dan temannya, bernama Elsa, satu tim Kemi di British Council. Setelah
perkenalan singkat dan sedikit bersenda gurau, keduanya membuka buku catatan
kecil. Elsa terlihat dengan santai menanyakan hal-hal seputar FFA kepada bang
Misran, dan tentu jawaban-jawaban bang Misran sangat jelas dan terperinci
diutarakan. Sejarah, maksud dan tujuan, siapa saja yang pernah terlibat,
prestasi perjalanan FFA, minat sineas anak, cakupan wilayah, workshop, proses
administrasi, penjurian sampai pada penganugrahannya disampaikan dengan jelas.
Bang misran menyampaikan juga bahwa sampai pada tahun 2012 sudah ada sebanyak
102 film yang ikut kompetisi FFA.
Selasa, 08 Januari 2013
Gebyar Penganugrahan
Festival Film Anak 2012
Suasana
hari Sabtu yang biasanya sepi di lingkungan Radio Republik Indonesia (RRI)
jalan Gatot Subroto Medan saat itu berubah total. Pagelaran musik di pelataran
depan membuat beberapa pengendara berhenti. Belum lagi sekitar 250 orang tamu
masuk dan memadati gedung serbaguna radio milik negara tersebut. Ratusan anak
yang berusia di bawah 18 tahun bercampur dengan tamu-tamu dewasa dalam acara Penganugrahan
Festival Film Anak 2012 (15/12).
Festival
Film Anak, atau yang lebih dikenal dengan FFA merupakan kegiatan tahunan yang
dilakukan oleh Pusat Kajian dan Perlindungan Anak (PKPA) bekerjasama dengan
berbagai kalangan sineas film seperti Sineas Film Dokumentary (SFD) dan Opieque
Pictures dan sineas lainnya. Selain itu tahun ini keterlibatan Kinder Not Hilfe
(KNH), Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana serta Pemerintah
Kota Medan, juga RRI Medan sebagai media partner sangat membantu.
Sebagai
rangkaian kegiatan penganugrahan tersebut, penyelenggara juga menghadirkan
hiburan tari persembahan anak-anak, nyanyian, modren dan sufle dance, serta
music bigbox. Setelah pembukaan secara resmi dilakukan oleh ibu drg. Usma
Polita Nasution M.kes sebagai perwakilan Walikota Medan, Master of Ceremony
(MC) yang dibawakan oleh Uya dan Intan pun langsung menyampaikan nominasi insan
dan film terbaik kategori dokumenter FFA 2012.
Suara
para peserta dan tamu membahana saat mengapresiasi film yang tampil dalam
trailer. Untuk insan sutradara terbaik
kategori film dokumenter dimenangkan oleh Rangga Setiawan dalam film Kota
Harapan produksi Fila Komunitas, editor terbaik Ayril dalam film Dimana?
produksi Medan Magnet dan penulis cerita terbaik oleh Mujiono dengan film Kota
Harapan. (Ismail M)
Selasa, 06 November 2012
Kompetisi Festival
Film Anak (FFA)
Sumatera
Utara dan Aceh 2012
“ Kota Ramah Anak”
“ Kota Ramah Anak”
Kategori:
Cerita Fiksi & Dokumenter
Total
Hadiah Tabungan: 15 Juta Rupiah
KETENTUAN
PARTISIPASI:
PESERTA:
- Peserta
adalah tim yang terdiri dari minimal 3 orang anak (berusia 6 - 18 tahun)
-
Tim
didampingi seorang dewasa (Misalnya: Guru, orang tua salah seorang anggota tim
atau staf lembaga pendamping anak)
-
Seluruh
proses produksi film dan pemeran film minimal 80% adalah anak-anak dan
keterlibatan orang dewasa hanya sebagai pembimbing dan perannya tidak lebih
dari 20%.
-
Minimal
seorang dalam tim pernah mengikuti pelatihan atau workshop film anak atau
kegiatan pemberdayaan di bidang serupa di tempatnya (Misalnya, di ekskul
sekolah atau di luar sekolah)*
-
Peserta
wajib mengisi formulir dan mengikuti tahapan kegiatan FFA
FILM
-
Film
yang diikutsertakan berdurasi maksimal 15 menit
-
Film
yang diikutsertakan tidak mengandung tema-tema bernuansa SARA, pornografi/
pornoaksi, tidak memvisualisasikan kekerasan, tidak mempertunjukkan Drug/Rokok,
tidak melanggar hak cipta orang lain baik secara audio maupun visual.
-
Film
mempromosikan hak anak dan salah satu dari bentuk kota layak anak.
-
Screenplay film dikirim dalam
format DVD atau AVI sebelum berakhir masa pendaftaran ke Sekteratiat FFA
-
Panitia
mendapatkan hak publikasi dan sewaktu-waktu dapat mengambil seluruh atau
sebagian isi untuk promosi hak anak, hak milik karya cipta tetap pada peserta
-
1`(satu)
tim produksi boleh mengirimkan karya lebih dari 1 film dengan formulir terpisah.
-
Pengiriman
film wajib dalam bentuk hardcopy dengan melampirkan softcopy cover film atau
still foto (dalam CD) serta sinopsis sepanjang 30-50 kata
-
Film
yang sudah diserahkan kepada panitia tidak dapat diambil kembali
-
Hasil
penjurian bersifat tetap dan tidak dapat diganggu gugat
KETENTUAN TAMBAHAN**
-
Tidak
melanggar hak anak selama proses pembuatan dan pendampingan (Misalnya,
meninggalkan aktifitas sekolah, )
-
Kompetisi
FFA tahun ini untuk wilayah Sumatera Utara dan Aceh.
-
Karya
Film Pemenang Kompetisi FFA ke 5 berkesempatan mengikuti kompetisi film
nasional.
-
Peserta
mendapat persetujuan dari orang tua
TAHAPAN KEGIATAN:
-
Pendaftaran
Partisipasi workshop : 01-10 Oktober 2012
-
Workshop:
20-21 Oktober 2012
-
Produksi
Film: 22 Okt- 04 Desember 2012
-
Penyerahan
film Deadline 05
Desember 2012
-
Verifikasi
: 06 – 08 Desember 2012
-
Penjurian
Film/ Insan Film : 10-11 Desember 2012
Juri-juri:
a) Produser dan Praktisi Film : Onny Kresnawan (SFD)
b) Praktisi Perlindungan Anak : Ahmad Taufan Damanik (Wakil Ketua ACWC)
a) Produser dan Praktisi Film : Onny Kresnawan (SFD)
b) Praktisi Perlindungan Anak : Ahmad Taufan Damanik (Wakil Ketua ACWC)
c) Praktisi Keaktoran : Eddy Siswanto
d) Perwakilan Anak : Ketua Forum Anak North Sumatera (FANS)
e) Wakil Pemerintah : Kepala Biro PPA-KB Provinsi Sumut
f) Psikolog : Fachnita FM
d) Perwakilan Anak : Ketua Forum Anak North Sumatera (FANS)
e) Wakil Pemerintah : Kepala Biro PPA-KB Provinsi Sumut
f) Psikolog : Fachnita FM
-
Publikasi
Nominasi Film Terbaik: 11 – 14 Desember 2012
-
Malam
Penganugerahan FFA 2012: 15 Desember
2012
SEKRETARIAT FFA
Pusat Kajian dan
Perlindungan Anak
Jalan Abdul Hakim
5A, Pasar I –
Setia Budi,
Tanjung Sari Medan, Indonesia - 20238
Telp. (061)
8200170 – 8201113, Fax. 8213009
Kontak Person: 0852 7602 3129 (Opict)/ 0823 6964 4244 (Ismail)
Informasi
Selengkapnya dapat di Unduh di blog FFA:
FB: festivalfilm
anak
Link download formulir dan ketentuan :
atau bisa langsung smskan saja email anda, dan akan kami kirim file nya.
Salam Anak Kreatif
* Verifikasi dilakukan dengan menyertakan
lampiran sertifikat, surat keterangan dan foto kegiatan dari pelaksana. Jika
memungkinkan verifikasi dapat dilakukan secara faktual.
**
Konsekwensi pengabaian dari ketentuan tambahan mengakibatkan film peserta
didiskualifikasi berdasarkan laporan yang diterima panitia dari orang tua atau
pihak sekolah.
Langganan:
Postingan (Atom)